Terapi Pasangan & Terapi Keluarga (Couples & Family Terapi)
Sebagai Bagian dari Psikoterapi

Senin, 07 Nov 2022 | 21:01:22 WIB - Oleh Nadhifatuz Zulfa, M.Pd

Latar Belakang Terapi Pasangan dan Keluarga

  • Umumnya pasangan yang memiliki masalah datang ke terapis, memiliki anak
  • masalah anak dapat berasal dari permasalahan orang tua, sebaliknya terganggunya keharmonisan hubungan pasangan dapat berasal dari permasalahan perilaku anak Disebut terapi pasangan karena indv. yang berkeluarga dan memiliki anak belum tentu menikah
  • Secara awam sering disebut konseling pernikahan Kadangkala masalah perilaku anak tidak selalu bersumber hanya pada diri anak saja, ada kalanya keluarga punya peranan terhadap masalah tersebut, perlu dilakukan terapi keluarga

Tugas dan Peran Terapis (Glick & Kessler, 1980)

  • Memfasilitasi komunikasi dan perasaan antaranggota keluarga
  • Memperbaiki peran yang terganggu, dan terjadinya saling berkelompok antaranggota keluarga
  • Sebagai model peran, pendidik, dan memberi contoh pada anggota cara terbaik untuk hadapi pertengkaran dan konflik

Psychodinamic Approach

  • Tujuan: memahami dan menjelaskan bagaimana dunia ketidaksadaran dalam diri individu terkait dengan konflik dalam keluarga (Cth: Oedipus dan Electra Complex)
  • Ackerman (1970): sistem dari kepribadian yang saling berinteraksi
  • Tahap-tahap terapi (Ackerman, 1970): Mengorganisasikan kepribadian setiap anggota keluarga (konflik intrapsikis, defense mechanism, adanya masalah indv: phobia)
  • Memahami dinamika peran dalam keluarga, setiap anggota keluarga bertemu untuk mencapai keseimbangan, sehingga tercapai perilaku yang adaptif
  • Memahami perilaku keluarga sebagai sistem sosial

Communication Approach

  • Mempelajari sistem dalam keluarga melalui komunikasi verbal dan nonverbal, terfokus pada interaksi yang terjadi
  • Prinsip-prinsip utama: Semua perilaku adalah komunikasi, fokus terapi: komunikasi verbal antaranggota dan membantu anggota menjadi waspada terhadap komunikasi nonverbal (mimik wajah, bahasa tubuh, dll)
  • Setiap komunikasi punya makna dan ada aspek hubungan/ memberi perintah di dalamnya. Cth: Suami berkata: “Saya Lapar” (makna: minta istrinya menyiapkan makanan) Hubungan diwarnai dengan komunikasi terselubung (misal: Istri berkata:”Saya lelah” pada suaminya. Istri berharap suami akan berkata “Baiklah,kita makan di luar) , bisa jadi sumber konflik jika maksud terselubung tidak tertangkap lawan bicara
  • Semua pesan dapat ditanggapi secara simetris(seimbang) atau komplementer (tidak seimbang). Cth simetris: A katakan ‘Saya berhasil.”, B juga katakan “Saya juga berhasil”. Cth komplementer: A asertif, S submisif
  • Satir (1967): bantu keluarga melalui proses komunikasi (cara komunikasi yang baik, membantu anggota menerapkan cara komunikasi yang baru yang dapat memperdalam hubungan dalam keluarga)

Behavioral Approach

  • Terapi keluarga adalah kesempatan untuk mewujudkan perubahan perilaku pada anggota keluarga dengan restrukturisasi lingkungan interpersonal yang terbentuk
  • Setelah mencipatakan suasana terapi yang positif, terapis membuat analisis perilaku terhadap masalah di dalam keluarga, perilaku apa yang maladaptif pada klien? Apakah yang perilaku yang diharapkan anggota keluarga satu sama lain? tujuan terapi
  • Pada proses terapi, anggota keluarga belajar cara untuk memberikan reward pada perilaku yang tepat. Contoh: tidak memberikan perhatian jika anak bicara dengan bahasa bayi, dan memberikan pujian jika anak bicara dengan baik
  • Pada proses terapi, anggota keluarga belajar cara untuk memberikan reward pada perilaku yang tepat. Contoh: tidak memberikan perhatian jika anak bicara dengan bahasa bayi, dan memberikan pujian jika anak bicara dengan baik
  • Behavioral Couple Therapy: dasarnya adalah pendekatan kognitif dan operant conditioning, Penekanan pada saling memberikan reinforcement antarpasangan, jika perilaku yang diharapkan dari pasangan tampil, indv. Harus memberikan reinf. Sesuai dengan perjanjian awal
  • Jacobson: pasangan diajari cara komunikasi pada saat berhubungan, cara untuk memecahkan masalah, dan keterampilan mengakhiri konflik , agar hubungan sukses

Kesulitan – Kesulitan Aplikasi Terapi Pasangan dan Keluarga

  • Salah satu anggota keluarga merasa bahwa hanya indv. tertentu yang bermasalah, sehingga ia menjadi terlalu aktif/pasif/defensif dalam proses terapi
  • Ada anggota keluarga yang tidak terbuka dan jujur dalam proses terapi
  • Ada anggota keluarga yang tidak siap mental menghadapi proses terapi  misal: pada saat diberikan umpan balik
  • Ada anggota keluarga yang kurang komitmen menghambat proses terapi



Silahkan Login untuk Memberikan Komentar!